Rabu, 12 Februari 2014

Hal Yang disembunyikan Oleh ALLAH SWT


Diawali dengan membaca Bismillahirohmaanirohim :
Setelah Allah SWT selesai menciptakan Jibrail
as dengan bentuk yang cantik, dan
Allah menciptakan pula baginya 600
sayap yang panjang , sayap itu antara
timur dan barat (ada pendapat lain
menyatakan 124, 000 sayap). Setelah itu
Jibrail as memandang dirinya sendiri
dan berkata:
“Wahai Tuhanku, adakah engkau
menciptakan makhluk yang lebih baik
daripada aku?.”
Lalu Allah swt berfirman yang
bermaksud.. “Tidak” Kemudian Jibrail
as berdiri serta solat dua rakaat kerana
syukur kepada Allah swt. dan tiap-tiap
rakaat itu lamanya 20,000 tahun.
Setelah selesai Jibrail as solat, maka
Allah SWT berfirman yang bermaksud.
“Wahai Jibrail, kamu telah menyembah
aku dengan ibadah yang bersungguh-
sungguh, dan tidak ada seorang pun
yang menyembah kepadaku seperti
ibadat kamu, akan tet api di akhir
zaman nanti akan datang seorang nabi
yang mulia yang paling aku cintai,
namanya Muhammad.’ Dia mempunyai
umat yang lemah dan sentiasa berdosa,
sekiranya mereka itu mengerjakan solat
dua rakaat yang hanya sebentar sahaja,
dan mereka dalam keadaan lupa serta
serba kurang, fikiran mereka melayang
bermacam-macam dan dosa mereka pun
besar juga. Maka demi kemuliaannKu
dan ketinggianKu, sesungguhnya solat
mereka itu aku lebih sukai dari solatmu
itu. Kerana mereka mengerjakan solat
atas perintahKu, sedangkan kamu
mengerjakan solat bukan atas
perintahKu.“
Kemudian Jibrail as berkata: “Ya
Tuhanku, apakah yang Engkau
hadiahkan kepada mereka sebagai
imbalan ibadat mereka?“
Lalu Allah berfirman yang bermaksud.
“Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga
Ma’waa sebagai tempat tinggal…“
Kemudian Jibrail as meminta izin
kepada Allah untuk melihat syurga
Ma’waa. Setelah Jibrail as mendapat
izin dari Allah SWT maka pergilah
Jibrail as dengan mengembangkan
sayapnya dan terbang, setiap dia
mengembangkan dua sayapnya dia
boleh menempuh jarak perjalanan 3000
tahun, terbanglah malaikat jibrail as
selama 300 tahun sehingga ia merasa
letih dan lemah dan akhirnya dia turun
singgah berteduh di bawah bayangan
sebuah pohon dan dia sujud kepada
Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:
“Ya Tuhanku apakah sudah aku
menempuh jarak perjalanan
setengahnya, atau sepertiganya, atau
seperempatnya?“
Kemudian Allah swt berfirman yang
bermaksud. “Wahai Jibrail, kalau kamu
dapat terbang selama 3000 tahun dan
meskipun aku memberikan kekuatan
kepadamu seperti kekuatan yang
engkau miliki, lalu kamu terbang seperti
yang telah kamu lakukan, nescaya
kamu tidak akan sampai kepada
sepersepuluh dari beberapa perpuluhan
yang telah kuberikan kepada umat
Muhammad terhadap imbalan solat dua
rakaat yang mereka kerjakan…. .”
Marilah sama2 kita fikirkan dan
berusaha lakukan… Sesungguhnya Allah
S.W.T telah menyembunyikan enam
perkara yaitu :
1. Allah S.W.T telah menyembunyikan
redha-Nya dalam taat.
2. Allah S.W.T telah menyembunyikan
murka-Nya di dalam maksiat.
3. Allah S.W.T telah menyembunyikan
nama-Nya yang Maha Agung di dalam
Al-Quran.
4. Allah S.W.T telah menyembunyikan
Lailatul Qadar di dalam bulan
Ramadhan.
5. Allah S.W.T telah menyembunyikan
solat yang paling utama di dalam solat
(yang lima waktu).
6. Allah S.W.T telah menyembunyikan
(tarikh terjadinya) hari kiamat di
dalam semua hari.

Minggu, 09 Februari 2014

aku di hadapan Tuhanku

Perjalanan Panjang Terbentang dihadapanku...
Sedangkan aku tidak memiliki bekal untuk menempuh jalan itu....

Aku mendurhakai Tuhanku dan melanggar perintah perintah Nya
dengan terang terangan...

Padahal Dia mengawasiku setiap saat
Aku menuruti hatiku dalam perbuatan perbuatan yang memalukan

Apapun yang telah terjadi tak dapat dihapuskan
dan sang waktu, bila telah berlalu tidak dapat ditarik kembali..

Wahai ALLAH
aku berdosa secara Rahasia
tidak pernah orang lain mengetahui dosa dosa ku yang mengerikan
tapi esok, rahasia dosa dosaku akan ditampakkan dan diperlihatkan
kepada Tuhanku
Aku berdosa kepadanya
walaupun aku merasa takut
aku sangat percaya ampunan Nya
yang tak terbatas
aku berdosa dan tak tahan menaggung malu
tetapi aku bergantung kepada Ampunannya
yang tak terbatas...


Jumat, 07 Februari 2014

Nasihat Rasulullah Menjelang Ramadhan

Diriwayatkan Oleh Ibnu Huzaimah, Rasulullah memberikan nasihat menjelang
Ramadhan :

"Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan
membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi
Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya
adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam
yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan
oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah
Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu
untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung
ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu,
sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu,
tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan
pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah
anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu
untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling
utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh
kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka
ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka
berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu,
maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena
beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa
Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak
akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan
Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang
mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama
dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa
yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: "Ya Rasulullah! Tidaklah
kami semua mampu berbuat demikian."

Rasulullah meneruskan: "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun
hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya
dengan seteguk air."

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan
berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki
tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki
tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan
meringankan pemeriksaan- Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan
kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia
berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini,
Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa
menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan
menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan
shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari
api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti
melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak
shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada
hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu
ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada
bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka
mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak
akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah
agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata:
"Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling
utama di bulan ini?" Jawab Nabi: "Ya Abal Hasan! Amal yang
paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan
Allah".

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang
senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada
suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah
menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu
tathawwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan
kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu
fardhu di dalam bulan yang lain."

"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah
pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul
muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di
dalamnya."

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa,
adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan
kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu
memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun
berkurang."

Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki
makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah
Rasulullah saw, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi
sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."

"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan
akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari
budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah
mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan;
dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi
kamu sangat menghajatinya. "

"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara
yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari
neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya
Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman
yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke
dalam surga."

5 Syarat Untuk Melakukan Maksiat

Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat." Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, "Jika kamu mahu menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat." Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya. "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezekinya." Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata, "Dari mana aku mahu makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah? "Ya!" tegas Ibrahim bin Adham. "Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya! Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, "Kalau kamu masih mahu bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!" Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata, "Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?" "Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan, "Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mahu bertaubat dan melakukan amal soleh'." Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar, "Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?" Ibrahim pun menjawab, "Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya." Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. "Mulai saat ini akut bertaubat kepada Allah." katanya sambil terisak-isak.

Khutbah Rasulullah Tentang Dajjal

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal"

Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya.Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.?” Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: "Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”

“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan ku hidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi. “Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi.. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu,Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”

Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan:” Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya. ” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.” Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia:”Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab:”Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”

Senin, 27 Januari 2014

Untuk Sebuah Nama yang Masih Allah Rahasiakan..



Untuk Sebuah Nama yang Masih Allah Rahasiakan..

Ya Rabb.. Aku berdoa untuk seorang pria,yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.

Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia- sia.

Seorang pria yang memiliki hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.

Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.

Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.

Seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya.

Seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.

Seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta: Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah Sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku.

Berilah aku tangan-Mu sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulut-Mu yang penuh dengan kata- kata kebijaksanaan-MU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Jumat, 17 Januari 2014

Alaihis Salam Kepada Ahlul Bait

Shahih Bukhari : Alaihis Salam Kepada Ahlul Bait [Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain]

Shahih Bukhari : Alaihis Salam Kepada Ahlul Bait [Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain]

Tulisan ini kami hadiahkan kepada para pendengki yang tidak rela terhadap keutamaan Ahlul Bait yang berlimpah, kepada para pemalas yang terlalu malas untuk membaca kitab yang katanya fenomenal Shahih Bukhari, kepada para nashibi agar bertambah sakit hatinya, kepada orang awam yang terlalu paranoid dengan Syiah [Syiahphobia] yaitu orang yang ketika mendengar ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait keningnya berkerut dgn ekspresi jijik di mukanya sambil bergumam “dasar syiah”. Dan yang paling utama buat da’i salafy konyol yang menuduh ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait adalah ghuluw.
Ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait yaitu Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain adalah ucapan yang dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab yang katanya tershahih setelah Al Qur’anul Karim yaitu Shahih Bukhari. Kalau itu dikatakan ghuluw maka Bukhari adalah orang yang paling tepat untuk dikatakan ghuluw dan kalau itu dikatakan menjadikan Ahlul Bait seperti Nabi maka Bukhari adalah orang yang seharusnya dituduh sebagai menyamakan Ahlul Bait dengan Nabi [dan ternyata ada juga selain Bukhari].
.
.
Sayyida Fathimah Alaihas Salam

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدٌ وَحَوْلَهُ نَاسٌ مِنْ قُرَيْشٍ جَاءَ عُقْبَةُ بْنُ أَبِي مُعَيْطٍ بِسَلَى جَزُورٍ فَقَذَفَهُ عَلَى ظَهْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَرْفَعْ رَأْسَهُ فَجَاءَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام فَأَخَذَتْهُ مِنْ ظَهْرِهِ وَدَعَتْ عَلَى مَنْ صَنَعَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ عَلَيْكَ الْمَلَأَ مِنْ قُرَيْشٍ أَبَا جَهْلِ بْنَ هِشَامٍ وَعُتْبَةَ بْنَ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةَ بْنَ رَبِيعَةَ وَأُمَيَّةَ بْنَ خَلَفٍ أَوْ أُبَيَّ بْنَ خَلَفٍ شُعْبَةُ الشَّاكُّ فَرَأَيْتُهُمْ قُتِلُوا يَوْمَ بَدْرٍ فَأُلْقُوا فِي بِئْرٍ غَيْرَ أُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ أَوْ أُبَيٍّ تَقَطَّعَتْ أَوْصَالُهُ فَلَمْ يُلْقَ فِي الْبِئْرِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar yang berkata telah menceritakan kepada kami Ghundar yang berkata telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Ishaq dari Amru bin Maimun dari Abdullah RA yang berkata ketika Nabi SAW sedang sujud disekeliling Beliau ada orang-orang Quraisy kemudian Uqbah bin Abi Mu’aith datang dengan membawa isi perut hewan dan meletakkannya di punggung Nabi SAW. Beliau tidak mengangkat kepala Beliau sampai akhirnya Fathimah Alaihas Salam datang dan membuangnya dari punggung Beliau dan memanggil orang yang melakukan perbuatan tersebut. Nabi SAW berkata “ya Allah aku serahkan para pembesar Quraisy kepadamu Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Umayah bin Khalaf atau Ubay bin Khalaf”. Dan sungguh aku melihat mereka terbunuh dalam perang Badar. Kemudian mereka dibuang ke sumur kecuali Umayyah atau Ubay karena dia seorang yang badannya besar ketika badannya diseret anggota badannya terputus-putus sebelum dimasukkan kedalam sumur. [Shahih Bukhari 5/45 no 3854]
Sebutan Alaihas Salam kepada Sayyidah Fathimah dapat ditemukan di banyak tempat dalam Shahih Bukhari bahkan Bukhari sendiri membuat judul khusus dengan kata-kata

مناقب قرابة رسول الله صلى الله عليه وسلم، ومنقبة فاطمة عليها السلام بنت النبي صلى الله عليه وسلم

Keutamaan Kerabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Was Salam dan Keutamaan Fathimah Alaihas Salam binti Nabi Shallallahu Alaihi Was Salam [Shahih Bukhari 5/20 kitab Al Manaqib]

باب مناقب فاطمة عليها السلام

Bab ; Keutamaan Fathimah Alaihas Salam [Shahih Bukhari 5/29 kitab Al Manaqib]
.
.
Imam Ali bin Abi Thalib Alaihis Salam

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ كَانَتْ لِي شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِي مِنْ الْمَغْنَمِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَانِي شَارِفًا مِنْ الْخُمْسِ فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَبْتَنِيَ بِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاعَدْتُ رَجُلًا صَوَّاغًا مِنْ بَنِي قَيْنُقَاعَ أَنْ يَرْتَحِلَ مَعِي فَنَأْتِيَ بِإِذْخِرٍ أَرَدْتُ أَنْ أَبِيعَهُ مِنْ الصَّوَّاغِينَ وَأَسْتَعِينَ بِهِ فِي وَلِيمَةِ عُرُسِي

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan yang berkata telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah yang berkata telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab yang berkata telah mengabarkan kepadaku Ali bin Husain bahwa Husain bin Ali radiallahuanhuma mengabarkan kepadanya bahwa Ali Alaihis Salam berkata Aku memiliki seekor unta yang kudapat dari ghanimah dan Rasulullah memberikan unta kepadaku dari bagian khumus (seperlima). Ketika aku ingin menikahi Fathimah Alaihas Salam binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam aku menyuruh seorang laki-laki pembuat perhiasan dari bani Qainuqa’ untuk pergi bersamaku maka kami datang dengan membawa wangi-wangian dari daun idzkhir, aku jual yang hasilnya kugunakan untuk pernikahanku. [Shahih Bukhari 3/60 no 2089]
.
.
Imam Hasan bin Ali Alaihis Salam

حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا السَّلَام يُشْبِهُهُ قُلْتُ لِأَبِي جُحَيْفَةَ صِفْهُ لِي قَالَ كَانَ أَبْيَضَ قَدْ شَمِطَ وَأَمَرَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ قَلُوصًا قَالَ فَقُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ نَقْبِضَهَا

Telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail yang berkata telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Khalid yang berkata aku mendengar Abu Juhaifah RA berkata “Aku melihat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan Hasan bin Ali Alaihimas Salam sangat mirip dengan Beliau”. Aku [Ismail] bertanya kepada Abu Juhaifah “Ceritakan sifat Beliau kepadaku?”. Abu Juhaifah berkata “Beliau berkulit putih, rambut Beliau sudah beruban dan Beliau pernah memerintahkan untuk memberi 13 anak unta kepada kami”. Ia kemudian berkata “Nabi SAW wafat sementara kami belum sempat mengambil pemberian Beliau tersebut”. [Shahih Bukhari 4/187 no 3544]
.
.
Imam Husain bin Ali Alaihis Salam

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا السَّلَام أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا قَالَ كَانَتْ لِي شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِي مِنْ الْمَغْنَمِ يَوْمَ بَدْرٍ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَانِي شَارِفًا مِنْ الْخُمُسِ

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan yang berkata telah mengabarkan kepada kami Abdullah yang berkata telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri yang berkata telah mengabarkan kepadaku Ali bin Husain bahwa Husain bin Ali Alaihimas Salam mengabarkan kepadanya bahwa Ali berkata “Aku memiliki seekor unta yang kudapat dari bagian ghanimah dalam perang badar dan Nabi SAW memberiku unta dari bagian khumus (seperlima)…[Shahih Bukhari 4/78 no 3091]
.
.
Kesimpulan
Semua hadis ini lebih dari cukup sebagai bukti bahwa sebutan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain adalah perkara yang ma’ruf dan tentu sangat sesuai dengan kemuliaan dan keutamaan mereka. Bagi para pengingkar yang berkeras menolak silakan saja katakan kalau Al Bukhari itu ghuluw atau sekalian saja bilang Al Bukhari terpengaruh Syiah. Sungguh luar biasa Syiah ini sampai ahli hadis ternama seperti Al Bukhari tidak luput dari pengaruh mereka. Bagi da’i salafy konyol tentu tidak akan ada yang keberatan kalau mau menambahkan hal yang lebih konyol lagi :mrgreen: 

Rosulullah SAW bersabda:
“mengapa ini kaum jk disebutksn keluarga ibrahim dan imran mereke senang mendengarnya tetepi jika disebutkan keluarga Muhammad hati mereka gelisah dan tidak mau mendengarnya, Apabila seorang hamba datang pada hari kiamat dgn membawa amal ibadah 70 nabi mk Allah tdk akan menerimanya kecuali dia datang degan berwilayah kepadaku dan keluargaku.”

Kamis, 16 Januari 2014

Hayati Tiga Amalan Yang Akan Menjadi Syafaat di Hari Akhirat.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Selain daripada amal ibadah, amal soleh dan amal kebajikan yang telah kita laksanakan semasa di dunia kita juga amat memerlukan syafaat (pertolongan) semasa berada di Padang Mahsyar dan semasa melalui Mizan (timbangan amal). Di khuatiri semua amalan kita di dunia tidak mencukupi untuk memberatkan timbangan semasa di Mizan kerana disamping amal kebaikan terdapat pula amal kejahatan dan dosa yang telah kita lakukan. Maka ketika ini syafaat amat diperlukan terutama syafaat daripada Junjungan Besar Nabi Muhmmad SAW.

Terdapat tiga amalan yang boleh menjadi syafaat ketika kita berada di hari akhirat. Amalan tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Jauhi pertengkaran, dusta dan perbaiki akhlak

Kedua : Banyakkan berselawat kepada Rasulullah SAW

Ketiga : Bacalah al-Quran dan fahami maksudnya

Huraiannya :

Pertama : Jauhi pertengkaran, dusta dan perbaiki akhlak

Rasulullah SAW bersabda maksudnya: “Aku adalah sebagai penjamin yang memberi jaminan untuk seseorang memperolehi sebuah rumah di halaman syurga iaitu bagi orang yang meninggalkan perbuatan berbantahan sekalipun perbantahan itu benar, dan juga sebuah rumah di pertengahan syurga bagi orang yang meninggalkan perbuatan dusta sekalipun dengan tujuan bergurau senda, dan juga sebuah rumah di puncak syurga bagi orang yang memperbaiki akhlak dan berbudi mulia.”(Hadis Riwayat Abu Daud)

Orang yang suka bertengkar walaupun di dalam perkara yang baik adalah dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya kerana ia adalah antara perbuatan yang keji yang boleh merosakkan hubungan baik di dalam masyarakat.

Orang yang suka bergaduh, berdusta dan tidak berakhlak mulia tidak akan mendapat jaminan dan syafaat daripada Rasulullah SAW di akhirat kelak.

Islam melarang umatnya berdusta kerana berbuatan tersebut akan membawa kepada fitnah yang menimbulkan permusuhan seterusnya boleh mencetuskan huru-hara di dalam masyarakat.

Kita hendaklah berusaha untuk memperbaiki akhlak dari semasa ke semasa iaitu dengan meninggalkan segala perbuatan yang dilarang agama di mana dengan itu barulah seseorang itu dikatakan layak mendapat syafaat daripada Rasulullah SAW sebagaimana yang tersebut di dalam hadis tersebut.

Kedua : Banyakkan berselawat kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda maksudnya: "Orang yang lebih berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang lebih banyak selawatnya kepadaku." (Hadis Riwayat Ibn Mas'ud r.a)

Nabi SAW bersabda maksudnya : "Barangsiapa berselawat kepadaku di sisi kuburku maka aku mendengarnya, barangsiapa berselawat kepadaku dari jauh, maka selawat itu diserahkan oleh seorang malaikat yang menyampaikan kepadaku dan ia dicukupi urusan keduniaan dan keakhiratan dan aku sebagai saksi dan pembela baginya." (Hadis Riwayat Al Baihaqi dan Al Khatib)

Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti ada 5 jenis :

1. Syafaat untuk membebaskan ummat manusia daripada kedahsyatan Padang Mahsyar.

2. Syafaat untuk memasukkan suatu kaum ke dalam syurga tanpa hisab dan perhitungan apa pun.

3. Syafaat kepada kaum setelah dihisab dan diputuskan untuk menerima hukumnya yang setimpal, agar dicabut hukuman itu.

4. Syafaat mengeluarkan mereka yang berdosa, dari azab neraka.

5. Syafaat untuk menaikkan ke tingkat yang lebih tinggi di syurga.

Ketiga : Bacalah al-Quran dan fahami maksudnya.

Rasulullah SAW bersabda maksudnya: “Bacalah al- Quran kerana ia akan datang pada hari akhirat kelak sebagai pemberi syafaat kepada tuannya.” (Hadis Riwayat Muslim)

Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : ”Bacalah al-Quran kerana dia akan datang memberikan syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, iaitu surah al-Baqarah dan Ali-Imran , kerana keduanya akan datang pada hari kiamat nanti seperti dua kumpulan awan menaungi pembacanya atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam matlamat hendak membela pembacanya. Bacalah al-Baqarah kerana dengan membacanya beroleh berkat dan dengan tidak membacanya beroleh penyesalan dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan oleh tukang-tukang sihir)." (Hadis Riwayat Muslim)

Al-Quran merupakan kalam Allah dan perlembagaan syariatnya yang kekal abadi. Allah SWT telah menurunkannya kepada manusia sebagai panduan dalam mengharungi kehidupan agar dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Membaca al-Quran merupakan satu ibadah yang boleh menghampirkan diri seseorang itu kepada Allah SWT. Pahalanya amat besar iaitu sesiapa yang membaca satu huruf daripada al-Quran, ganjarannya satu kebaikan dan sepuluh ganjaran yang sama dengannya. Selain itu ia juga boleh memberikan syafaat di hari akhirat kelak.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ada menyatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : ”Perumpamaan mukmin yang membaca al-Quran adalah seperti limau yang mempunyai bau yang harum dan rasanya sedap. Manakala perumpamaan mukmin yang tidak membaca al-Quran pula adalah seperti tamar yang tidak ada bau tetapi rasanya manis dan sedap.”

Membaca al-Quran hendaklah dilakukan dengan beradab sebagai menghormati kalimah Allah di antaranya ialah seseorang itu hendaklah berada dalam keadaan suci (berwuduk) dan membacanya di tempat yang bersih, memulakan dengan membaca Ta’auwuz dan Basmallah, membaca dengan teliti dan perlahan, menjaga makhraj (bertajwid) serta memperelokkan suara sekadar termampu.

Pembacaan al-Quran yang paling baik ialah apabila difahami apa yang dibaca. Dengan ini barulah seseorang itu akan dapat merasai nikmatnya yang sebenar.

Al-Quran merupakan petunjuk bagi umat manusia, di dalamnya tersimpan berjuta fadhilat atau hikmat yang tidak diketahui oleh manusia. Di samping itu al-Quran juga berfungsi sebagai penawar atau pendinding bagi jasmani dan rohani manusia yang mengerti dan mengamalkannya menurut ketentuan sunnah. Yang penting adalah keyakinan diri kita terhadap kebesaran Allah dan keagungan kalimah-kalimah Allah yang dijadikan sebagai pendinding daripada kejahatan kuasa-kuasa ghaib yang dihantar oleh pengamal ilmu-ilmu kebatinan yang sesat (ilmu hitam). Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Berkuasa dan Dia-lah sebaik-baik pelindung yang tiada siapa dapat menandingi-Nya.

Sahabat yang dikasihi.
Marilah sama-sama kita berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT supaya kita termasuk dikalangan hamba-Nya yang diredhai dan dirahmati-Nya di dunia dan akhirat. Semoga kita terpilih mendapat syafaat daripada Rasulullah SAW dan syafaat daripada amal soleh yang kita lakukan semasa di dunia ini. Berdoalah kepada Allah SWT dengan doa berikut :

"Ya Allah! bantulah kami dalam memperbanyakkan selawat kepada kekasih-Mu Muhammad SAW dan permudahkan bagi kami untuk membaca kalam-Mu yang suci siang dan malam. Semoga dengan rahmatMu kami tergolong dikalangan orang-orang yang beroleh syafaat dan masuk ke syurga tanpa hisab." Amin..

Wallahua'lam..

Tips Agar Dicintai Allah

" Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa, orang yang kaya, dan orang yang tidak pamer." (HR. Muslim)

Setiap kita pasti menginginkan dicintai oleh Allah. Karena, jika Allah mencintai kita, maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan kita raih. Pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar kita bisa dicintai oleh Allah?

Jika kita merujuk kepada hadits Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan diatas, maka ada 3 cara agar bisa dicintai Allah.

Pertama, menjadi orang yang bertakwa, Ali bin Abi Thalib memberikan batasan ciri-ciri orang yang bertakwa:

1). merasa takut kepada Allah. Takut kepada Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk, jika kita takut kepada harimau maka kita akan menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Efek positif dari rasa takut ini, maka akan muncul sikap hati-hati dalam berbuat, sehingga perbuatan kita tidak akan seenaknya, namun akan penuh pertimbangan.

2). tadabbur Al-Quran. Tadabbur artinya membaca Al-Quran disertai dengan memahami isinya. Al-Quran berisi pedoman dan petunjuk hidup, maka agar hidup ini selaras dan sesuai dengan kehendak Allah, salah satu caranya adalah dengan mengikuti petunjuk dari Al-Quran;

3). qanaah dalam hidup. Qanaah artinya merasa cukup dengan nikmat diberikan Allah. Sehingga hidup penuh dengan rasa syukur. Qanaah bukan berarti pasif, tapi aktif dalam berikhtiar, fokus dan bersungguh-sungguh dalam beramal, namun untuk hasil sepenuhnya diserahkan kapada Allah;

4). bersiap-siap menghadapi kematian. Orang yang bertakwa senantiasa ingat mati, sehingga hidupnya menjadi produktif dalam beramal sebagai bekal kepulangannya. Tiada waktu untuk leha-leha dan bermalas-malasan, karena dia tahu bahwa maut pasti akan datang sewaktu-waktu. Baginya, waktu adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan untuk memperbanyak amal ibadah. Rasulullah SAW bersabda

"Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu." (HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas).

Kedua, menjadi orang yang kaya. Menurut Rasulullah SAW bahwa orang yang kaya akan dicintai oleh Allah. Namun, yang dimaksud kaya disini adalah kaya hati dan bukanlah kaya dengan materi dunia. Rasulullah SAW bersabda,

"Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang kaya itu adalah kaya jiwa / hati." (HR. Bukhari).

Orang yang kaya hati, maka hidupnya akan lapang dan tidak merasa sempit, meskipun hidupnya sederhana. Harta dunia tidak menjamin akan ketenangan dan kebahagian hidup, bahkan boleh jadi menjadi penyebab kegelisahan dalam hidup jika didapatkan dengan cara yang tidak halal sehingga tidak ada keberkahan dalam hartanya bahkan akan menjauhkan diri dari Allah. Na’udzubillah min dzalik.

Ketiga, hidup tidak pamer alias ikhlas. Orang yang dicintai Allah akan beramal hanya untuk yang dicintainya, bukan untuk makhluk yang fana’. Beramal bukan untuk dipuji, dihormati, dan dihargai oleh selain Allah. Namun, semua itu dia kerjakan untuk Allah semata. Syaikh Muhammad Salim bin ‘Id Al-Hilali dalam kitabnya "Bahjatun-Nazhirin (Syarh Riyadhush-shalihin)" menyebutkan, ada dua syarat sahnya suatu diterima, yaitu ikhlas dan sesuai dengan sunah Rasulullah.

Ikhlas yaitu beramal hanya mengharap keridlaan Allah. Allah SWT berfirman,

"Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5).

Sedangkan, sesuai dengan sunah yaitu jika amal itu harus sesuai dengan contoh Rasul (tidak seenaknya apalagi ngarang sendiri). Dua syarat ini termasuk perkara yang mutawaliat, yakni perkara yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian amal itu tidak cukup hanya ikhlas tapi juga harus sesuai dengan contoh Rasul dan begitupun sebaliknya.

Inilah di antara upaya kita agar bisa meraih cinta Allah dengan terus berupaya agar bisa menjadi pribadi takwa, kaya akan jiwa/hati, dan ikhlas dalam beramal. Semoga Allah memberkahi dan meridlai ikhtiar kita ini. Amin. Wallahu a’lam bishshawwab.

RAHASIA SHOLAWAT


RAHASIA SHOLAWAT

~ “Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS. 33: 56)

Shalawat Ghazali

Tags
, , ,
Shalawat Ghazali adalah bacaan Shalawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menentramkan hati,menjernihkan pikiran,tercapainya suatu keinginan yang sangat besar bagi orang yang berkenan mendzikirkannya secara istiqamah dengan mengikuti tata cara yang telah di tentukan.
Bismillahirrahmaanirrahim.Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammadin wa’alaa aali sayyidina muhammadin shalaaatan daa-imatan mustamirratan taduumu bidawaamika watabqa-ka watakh-ludu bi-khuludika walaa-ghaa yata lahaa duuna mardhaa-tika walaa jazaa-a liqaaa-ilihaawamushallii-haa ghaira jannatika wannazhri ilaa waj-hikal karimi.
Artinya:Dengan menyabut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.Ya Allah,limpahkanlah rahmat pada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad ,rahmat yang kekal dan terus-menerus,ia kekal karena kekekalan-Mu,ia tetap karena ketetapan-Mu,ia langgeng karena kelanggengan-Mu.Tidak ada ujung baginya tanpa keridlaan-Mu.Tidak ada balasan bagi pembacanya dan memintakan rahmat selain surga-Mu dan melihat wajah-Mu yang maha mulia.
Khasiat  Shalawat Ghazali antara lain:
  1. Untukmembuat hati menjadi tenteram.
  2. Untuk membuat pikiran jadi tenang,jernih,dan cerdas.
  3. Untuk mendatangkan dan menghasikan segala macam hajat atau untuk tercapainya suatu hajat yang besar. Continue reading »

Kemuliaan Shalawat

Tags
,
Pada dasarnya bacaan shalawat Nabi itu harus di ucapkan(dibaca/didzikirkan)oleh setiap muslim dan orang mukmin di mana saja dan dalam keadaan apapun.Dalam keadaan berdoa,maka isi bacaan doa itu harus ada bacaan shalawat atas Nabi yang dapat di baca,di awal,di pertengahan dan diakhir bacaan tersebut.Jika tidak, maka doa tersebut tertahan di antara langit dan bumi serta tiada naik barang sedikitpun.
Demikianlah salah satu contoh pengaruh bacaan shalawat terhadap kebutuhan manusia kepada Tuhannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk selalu membaca shalawat atas Nabi pada setiap saat dalam berbagai keadaan.Shalawat atas Nabi itu memiliki barokah,fadhilah,manfaat yang sangat banyak sekali dan sangat besar khasiatnya serta dapat memberi keuntungan di dunia dan di akhirat nanti.Insya Allah akan bahagia,sejahtera,dan selamat fiddun ya wal-aakhirah.
Tujuan tulisan ini tidak lain adalah:
1.  Untuk memenuhi dan melaksanakan salah satu perintah dari Allah swt.Agar kita senantiasa bershalawat atas Nabi. Sebagaimana Allah swt.telah berfirman:
innallaha wa malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi Ya ayyuhalladzhina amanu shollu ‘alaihi wasallimu tasliima.(QS.Al Ahzhab 56)
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya menyampaikan/mohonkan rahmat atas Nabi wahai orang orang yang mereka beriman mohonkan rahmat atasnya dan mohonkan kesejahteraan penghormatan (QS.Al Ahzab 56)
2.  Untuk mendapatkan kelmuliaan dari Allah swt.Dan untuk mendapatkan syafaat  dari Rasulullah saw.
3.  Untuk mendapatkan kecintaan dari sesama manusia,kecintaan dari Rasulullah saw. Dan kecintaan dari Allah swt
4.  Untuk mendekatkan diri ke hadirat Allah swt
5.  Untuk  memperoleh kesempurnaan hidup dan keselamatan.
Aneka macam bacaan shalawat dan khasiatnya adalah merupakan bentuk-bentuk ajaran dan tuntunan bacaan shalawat yang bersumber dari Rasulullah saw, para ulama dan waliyullah yang memiliki kesamaan dan perbedaan manfaat yang sebesar-besarnya untuk memperoleh satu tujuan, yaitu mendapatkan keridhaan atau kemuliaan dari Allah swt.Dan syafaat dari Rasulullah saw. Dengan aneka shalawat macam tersebut kita bebas untuk mengamalkanya menurut selera dan kemampuan kita masing-masing.

Khasiat Shalawat

Tags
, , , ,
Mengingat bacaan shalawat yang bersumber dari Rasulullah saw.Itu sangat banyak ragamnya,maka dalam hal ini sengaja di ambilkan satu contoh bacaan shalawat yang paling singkat dan paling pendek bacaannya,paling ringan pengucapanya dan paling banyak khasiatnya
Bacaan shalawat tersebut adalah sebagai berikut:
Bismillaahirrah maanir rahiim. Shallallahu ‘alaa muhammadin.
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat atas Muhammad.
Khasiat bacaan shalawat tersebut antara lain sebagai berikut:
  1. Memperoleh rahmat dari Allah swt.Memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad saw.
  2. Mendapat Pimpinan dari Malaikat yang bagus-bagus,dapat menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat
  3. Dapat menutupi kebutuhan dunia dan akhirat,memperoleh pahala sebesar gunung Uhud dan selamat dari segala macam malapetaka
  4. Mendapat keridhaan dari Allah swt.Dapat kesaksian dari Rasulullah saw.Dan mendapat syafaatnya di akhirat nanti,aman dari kemurkaan Allah swt.Dan masuk di bawah lindungan Arsy.
  5. Membuat timbangan kebaikannya menjadi berat dan di beri minum dari telaga Al Kautsar serta aman dari rasa haus.
  6. Bebas dari api neraka,dapat melintasi shirathal mustaqim seperti kilat dan dapat melihat tempatnya di surga sebelum mati dan mendapat anugerah banyak isteri di dalam surga.
  7. Mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya,dapat mensucikan hati dari sifat fanatik,dapat melihat Nabi Muhammad saw dalam tidurnya,dapat menyebabkan dicintai oleh orang-orang mukmin dan orang-orang muslim.
  8. Dapat menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud doa,memperoleh ucapan selamat dari Allah swt dan dapat menyinari lahir dan batinnya.
Barangsiapa yang ingin mendapatkan semua manfaat tesebut di atas,maka hendaklah membaca bacaan shalawat tersebut sebanyak-banyaknya pada setiap selesai shalat fardlu secara istiqamah(terus menerus,tidak terputus-putus).
Sebelum membaca shalawat tersebut,sebaiknya diawali dengan shalat hajat dua rakaat.
  1. Pada rakaat pertama,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 10 kali
  2. Pada rakaat kedua,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 20 kali
Setelah salam membaca istigfar 100 kali,kemudian membaca shalawat tersebut sebanyak-banyaknya.

Dasar Hukum dan Dalil-dalil Shalawat

Tags
, , , , , , , , , , ,
Dibawah ini adalah dalil-dalil tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama
AL-QUR’AN
Surat Al-Ahzâb ayat 43:
 Artinya: “Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang”.
Surah Al-Ahzâb ayat 56:
 Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma Shalli ‘alâ Muhammad”
Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”
Al-Hadits
 Artinya: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR. IbnMurdaweh)
Artinya: “Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra’ dan ada pula yang berkata dalam bulan Sya’ban. Dan oleh karena itulah bulan Sya’ban dinamai dengan “Syahrush Shalâti” karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.

Arti Shalawat

Tags
, , ,
SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).
Hukum Bershalawat
Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kata Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul. Continue reading »

Fadhilah dan Faedah Bershalawat

Tags
, , , , , , , , , ,
Fadilah (keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti terlihat dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi… .” (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: “…Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Untuk mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
 Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim dari Abû Hurairah).
 Artinya: “Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).
 Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa’atku pada hari qiamat.” (HR. Al-Thabrânî)
 Artinya: “Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR. Al-Turmudzî).
Artinya: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata: ‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ’i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah). Continue reading »

Waktu dan Tempat yang Baik untuk Bershalawat

Tags
, , , , , , ,
Shalawat atas Nabi Saw. disyariatkan pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan tertentu. Hal ini telah dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di dalam kitab Jalâ ‘u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa al-Salâmi ‘alâ Muhammad Khayr al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin al-Haydhari al-Syâfi’i di dalam kitab Al-Liwâ al-Muallim bi Mawâthin al-Shalâh ‘alâ al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab Al-Qawl al-Badî’, dan Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ’.
Al-Khâtib di dalam kitab Syarh al-Minhâj, dan yang lainnya, berkata:
“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.”
Sementaraa itu, telah sah riwayat yang bersumber dari Imam Al-Syâfi’i r.a., yang mengatakan bahwa, barang-siapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, ia akan diterangi oleh cahaya yang ada di antara dua Jumat.
Diriwayatkan pula bahwa barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi oleh suatu cahaya antara dirinya dan Kabah. Membaca Surah Al-Kahfi di waktu siang lebih di-utamakan, dan lebih utama lagi bila ia dibaca sesudah selesai mengerjakan salat subuh, guna menyegerakan berbuat baik sebisa-bisanya.
Hikmah diperintahkannya membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at adalah karena didalam Surah itu Allah menggambarkan suasana Hari Kiamat, sementara hari Jum’at mirip dengan Hari Kiamat, karena orang banyak berkumpul untuk melaksanakan salat bersama-sama; juga karena Hari Kiamat itu terjadi pada hari Jum’at, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya.
Ramli mengatakan bahwa anjuran supaya memperbanyak pembacaan shalawat pada malam dan hari Jum’at itu didasarkan pada hadis yang berbunyi, “Sesungguhnya hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah kalian membaca shalawat atasku, sebab shalawat yang kalian baca itu diperlihatkan kepadaku.” Continue reading »

Lafadz-lafadz Shalawat dan Penjelasannya

Tags
, , , , , , ,
Dalam berbagai sumber, baik hadis maupun keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab kuning (istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning) banyak sekali lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar fî Ma’ânî Asmâ Allâh al-Husnâ, dalam bâb Ash-Shalâh ‘alâ al-Nabi, karangan Al-Ustâdz Mahmûd al-Sâmî, dan kitab Afdhalu al-Shalawâti ‘alâ Sayyidi al-Sâdâti, karangan Yûsuf bin Ismâ’îl al-Nabhânî. Untuk itu dibawah ini adalah sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang bersumber dari hadis maupun kitab-kitab, berikut penjelasannya.
 
 Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata alam. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan sangat mulia.” (HR. Muslim dan Abû Dâud dari Abû Hurairah).
 Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam.” (HR.Muslim dan Abî Mas’ûd).
 
 Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat oleh-Mu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim; bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia.” (HR. Bukhârî dari Abû Sa’îd, Ka’ab Ibn ‘Ujrah).
 
 Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.” (HR. Al-Bukhârî dan Abû Sa’îd).
 
 Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah oleh-Mu kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji dan amat mulia.” (HR. Al-Bukhârî dari Abû Hamîd Al-Sa’îdi). Continue reading »

7 FADHILAH MEMBACA SHOLAWAT NABI SAW

Tags
, , , , , , , ,
7 Fadhilah Membaca Sholawat NABI SAW ” itu adalah
  1. Mendapat sepuluh kebaikan dan didoakan oleh rosullulloh SAW.
  2. Diangkat derajatnya oleh ALLOH SWT.
  3. Didoakan oleh para malaikat .
  4. Diampuni segala dosanya .
  5. Dihindarkan dari siksa kubur.
  6. Mendapat syafata di hari kiamat.
  7. Dicukupi semua kebutuhannya .
Nah itu 7 fadhilah membaca sholawat NABI SAW , dan sholawat apa yg kita baca itu ? Itu banyak sekali sholawat NABI SAW sepertinya ”sholawat nariyah, sholawat badhar, dan masih banyak lagi . Kedua itu cuma contoh saja .
Semoga dengan adanya artikel ini teman yang baca bisa mengambil hikmah dan manfaatnya , dan juga bisa mengamalkannya , walaupun hanya sehari satu kali (paling sedikit) tuk membaca sholawat NABI SAW.
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn   ya robbal alaminnnnn

Sholawat Dan Rahasia-Nya

Tags
, , , , , , , , ,
Muhammad asy-Syabawi: Hanya al-Qur’an dan Bacaan Shalawat Saja yang Tetap Mendapat Pahala meskipun Tidak Tahu
Artinya :
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2 sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal. Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Sayyid al-Bakri bin Muhammad Syatha ad-Dimyati: Rahasia Shalawat Sebagai Pembuka Rizqi dan Adab-adab Seorang Pengamal Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi mengandung faidah2 yg tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tdk dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kpd Allah, melimpahkan rizqi dan orang yg memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yg membaca shalawat kpd Nabi, dlm haliyah paling sempurna, suci badannya, punya wudlu, menghadap qiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dg maksud tercapainya keinginan dan cita2, membaca dg tartil dan tdk tergesa2 dlm mengucapkan kalimat2nya.
Syeikh Muhammad bin Salim Bab-shil: Rahasia Sholawat Sebagai Pendingin Akan Panasnya Tabiat
Keistimewaan shalawat, tidak terbilang jumlahnya, termasuk di antaranya: menyebabkan turunnya rahmat, menghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat, menghilangkan problem yg sulit dipecahkan dan tdk ada amalan yg lebih berguna untuk menerangi hati dan mendapatkan ridlo Allah, yang maha mengetahui segala sesuatu yg ghaib, kecuali bacaan shalawat. Shalawat memang sangat istimewa, dibandingkan dzikir2 lain sebab shalawat bisa menghilangkan panasnya tabiat, sedangkan dzikir2 yg lain justru meluapkan aura panas.
Pengamal Sholawat Tidak Membutuhkan Guru Spiritual (Syeikh Mursyid)
Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yg paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai2 sebagian kaum arifun mengatakan, “sesungguhnya sholawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat! Setiap sholawat yg dibaca seseorang selalu diperlihatkan kpd beliau dan beliau membalasnya dg doa serupa. Hal ini berbeda dg dzikir2 (selain sholawat) yg harus melalui bimbingan guru spiritual yg sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian, maka akan dimasuki syaithon dan pengamalnya tdk akan mendapat manfaat apapun.
Sayyid Abdur Rahman bin Musthofa al-Idrus: Amalan yang Bisa Menyebabkan Wushul kepada Allah di Akhir Zaman
Al-Allamah Sayyid Abdurrohman bin Musthofa al-Idrus (tinggal di Mesir), menyatakan (dlm penjelasan beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad al-Badawi. Komentar ini ditulis dlm kitab yg berjudul “Miraatu al-Syumus fi manaqibi Ali al-Idrus”) bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tdk ditemukan seorang murobbi (mursyid) yg memenuhi syarat, tdk ada satupun amalan yg bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan sholawat kpd Nabi saw, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga. Kemudian setiap amal itu mungkin diterima dan mungkin juga ditolak kecuali bacaan sholawat kpd nabi saw yg pasti diterima, karena memuliakan pada Nabi. Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’.
shallAllahu ‘alaa Muhammad shallAllahu ‘alaihi wa aalihi wa sallim