Shahih Bukhari : Alaihis Salam Kepada Ahlul Bait [Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain]
Posted on Desember 14, 2009 by secondprince
Shahih Bukhari : Alaihis Salam Kepada Ahlul Bait [Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain]
Tulisan ini kami hadiahkan kepada para pendengki yang tidak rela terhadap keutamaan Ahlul Bait yang berlimpah, kepada para pemalas yang terlalu malas untuk membaca kitab yang katanya fenomenal Shahih Bukhari, kepada para nashibi agar bertambah sakit hatinya, kepada orang awam yang terlalu paranoid dengan Syiah [Syiahphobia] yaitu orang yang ketika mendengar ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait keningnya berkerut dgn ekspresi jijik di mukanya sambil bergumam “dasar syiah”. Dan yang paling utama buat da’i salafy konyol yang menuduh ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait adalah ghuluw.
Tulisan ini kami hadiahkan kepada para pendengki yang tidak rela terhadap keutamaan Ahlul Bait yang berlimpah, kepada para pemalas yang terlalu malas untuk membaca kitab yang katanya fenomenal Shahih Bukhari, kepada para nashibi agar bertambah sakit hatinya, kepada orang awam yang terlalu paranoid dengan Syiah [Syiahphobia] yaitu orang yang ketika mendengar ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait keningnya berkerut dgn ekspresi jijik di mukanya sambil bergumam “dasar syiah”. Dan yang paling utama buat da’i salafy konyol yang menuduh ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait adalah ghuluw.
Ucapan Alaihis Salam kepada Ahlul Bait yaitu
Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain adalah ucapan
yang dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab yang katanya tershahih
setelah Al Qur’anul Karim yaitu Shahih Bukhari. Kalau itu dikatakan ghuluw maka Bukhari adalah orang yang paling tepat untuk dikatakan ghuluw dan kalau itu dikatakan menjadikan Ahlul Bait seperti Nabi maka Bukhari adalah orang yang seharusnya dituduh sebagai menyamakan Ahlul Bait dengan Nabi [dan ternyata ada juga selain Bukhari].
.
.
Sayyida Fathimah Alaihas Salam
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدٌ وَحَوْلَهُ نَاسٌ مِنْ قُرَيْشٍ جَاءَ عُقْبَةُ بْنُ أَبِي مُعَيْطٍ بِسَلَى جَزُورٍ فَقَذَفَهُ عَلَى ظَهْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَرْفَعْ رَأْسَهُ فَجَاءَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام فَأَخَذَتْهُ مِنْ ظَهْرِهِ وَدَعَتْ عَلَى مَنْ صَنَعَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ عَلَيْكَ الْمَلَأَ مِنْ قُرَيْشٍ أَبَا جَهْلِ بْنَ هِشَامٍ وَعُتْبَةَ بْنَ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةَ بْنَ رَبِيعَةَ وَأُمَيَّةَ بْنَ خَلَفٍ أَوْ أُبَيَّ بْنَ خَلَفٍ شُعْبَةُ الشَّاكُّ فَرَأَيْتُهُمْ قُتِلُوا يَوْمَ بَدْرٍ فَأُلْقُوا فِي بِئْرٍ غَيْرَ أُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ أَوْ أُبَيٍّ تَقَطَّعَتْ أَوْصَالُهُ فَلَمْ يُلْقَ فِي الْبِئْرِ
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basyar yang berkata telah menceritakan kepada kami Ghundar
yang berkata telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Ishaq dari
Amru bin Maimun dari Abdullah RA yang berkata ketika Nabi SAW sedang
sujud disekeliling Beliau ada orang-orang Quraisy kemudian Uqbah bin Abi
Mu’aith datang dengan membawa isi perut hewan dan meletakkannya di
punggung Nabi SAW. Beliau tidak mengangkat kepala Beliau sampai akhirnya
Fathimah Alaihas Salam
datang dan membuangnya dari punggung Beliau dan memanggil orang yang
melakukan perbuatan tersebut. Nabi SAW berkata “ya Allah aku serahkan
para pembesar Quraisy kepadamu Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi’ah,
Syaibah bin Rabi’ah, Umayah bin Khalaf atau Ubay bin Khalaf”. Dan
sungguh aku melihat mereka terbunuh dalam perang Badar. Kemudian mereka
dibuang ke sumur kecuali Umayyah atau Ubay karena dia seorang yang
badannya besar ketika badannya diseret anggota badannya terputus-putus
sebelum dimasukkan kedalam sumur. [Shahih Bukhari 5/45 no 3854]
Sebutan Alaihas Salam kepada Sayyidah Fathimah dapat ditemukan di banyak tempat dalam Shahih Bukhari bahkan Bukhari sendiri membuat judul khusus dengan kata-kata
مناقب قرابة رسول الله صلى الله عليه وسلم، ومنقبة فاطمة عليها السلام بنت النبي صلى الله عليه وسلم
Keutamaan Kerabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Was Salam dan Keutamaan Fathimah Alaihas Salam binti Nabi Shallallahu Alaihi Was Salam [Shahih Bukhari 5/20 kitab Al Manaqib]
باب مناقب فاطمة عليها السلام
Bab ; Keutamaan Fathimah Alaihas Salam [Shahih Bukhari 5/29 kitab Al Manaqib]
.
.
Imam Ali bin Abi Thalib Alaihis Salam
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ كَانَتْ لِي شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِي مِنْ الْمَغْنَمِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَانِي شَارِفًا مِنْ الْخُمْسِ فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَبْتَنِيَ بِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاعَدْتُ رَجُلًا صَوَّاغًا مِنْ بَنِي قَيْنُقَاعَ أَنْ يَرْتَحِلَ مَعِي فَنَأْتِيَ بِإِذْخِرٍ أَرَدْتُ أَنْ أَبِيعَهُ مِنْ الصَّوَّاغِينَ وَأَسْتَعِينَ بِهِ فِي وَلِيمَةِ عُرُسِي
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan
yang berkata telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah yang berkata telah
mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab yang berkata telah
mengabarkan kepadaku Ali bin Husain bahwa Husain bin Ali
radiallahuanhuma mengabarkan kepadanya bahwa Ali Alaihis Salam
berkata Aku memiliki seekor unta yang kudapat dari ghanimah dan
Rasulullah memberikan unta kepadaku dari bagian khumus (seperlima).
Ketika aku ingin menikahi Fathimah Alaihas Salam
binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam aku menyuruh seorang
laki-laki pembuat perhiasan dari bani Qainuqa’ untuk pergi bersamaku
maka kami datang dengan membawa wangi-wangian dari daun idzkhir, aku
jual yang hasilnya kugunakan untuk pernikahanku. [Shahih Bukhari 3/60 no 2089]
.
.
Imam Hasan bin Ali Alaihis Salam
حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا السَّلَام يُشْبِهُهُ قُلْتُ لِأَبِي جُحَيْفَةَ صِفْهُ لِي قَالَ كَانَ أَبْيَضَ قَدْ شَمِطَ وَأَمَرَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ قَلُوصًا قَالَ فَقُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ نَقْبِضَهَا
Telah menceritakan kepadaku Amru bin
Ali yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail yang
berkata telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Khalid yang
berkata aku mendengar Abu Juhaifah RA berkata “Aku melihat Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam dan Hasan bin Ali Alaihimas Salam
sangat mirip dengan Beliau”. Aku [Ismail] bertanya kepada Abu Juhaifah
“Ceritakan sifat Beliau kepadaku?”. Abu Juhaifah berkata “Beliau
berkulit putih, rambut Beliau sudah beruban dan Beliau pernah
memerintahkan untuk memberi 13 anak unta kepada kami”. Ia kemudian
berkata “Nabi SAW wafat sementara kami belum sempat mengambil pemberian
Beliau tersebut”. [Shahih Bukhari 4/187 no 3544]
.
.
.
Imam Husain bin Ali Alaihis Salam
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا السَّلَام أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا قَالَ كَانَتْ لِي شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِي مِنْ الْمَغْنَمِ يَوْمَ بَدْرٍ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَانِي شَارِفًا مِنْ الْخُمُسِ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan
yang berkata telah mengabarkan kepada kami Abdullah yang berkata telah
mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri yang berkata telah
mengabarkan kepadaku Ali bin Husain bahwa Husain bin Ali Alaihimas Salam
mengabarkan kepadanya bahwa Ali berkata “Aku memiliki seekor unta yang
kudapat dari bagian ghanimah dalam perang badar dan Nabi SAW memberiku
unta dari bagian khumus (seperlima)…[Shahih Bukhari 4/78 no 3091]
.
.
.
Kesimpulan
Semua hadis ini lebih dari cukup sebagai bukti bahwa sebutan
Alaihis Salam kepada Ahlul Bait Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan
dan Imam Husain adalah perkara yang ma’ruf dan tentu sangat sesuai
dengan kemuliaan dan keutamaan mereka. Bagi para pengingkar yang berkeras menolak silakan saja katakan kalau Al Bukhari itu ghuluw atau sekalian saja bilang Al Bukhari terpengaruh Syiah. Sungguh luar biasa Syiah ini sampai ahli hadis ternama seperti Al Bukhari tidak luput dari pengaruh mereka. Bagi da’i salafy konyol tentu tidak akan ada yang keberatan kalau mau menambahkan hal yang lebih konyol lagi
Rosulullah SAW bersabda:
“mengapa ini kaum jk disebutksn keluarga ibrahim dan imran mereke senang mendengarnya tetepi jika disebutkan keluarga Muhammad hati mereka gelisah dan tidak mau mendengarnya, Apabila seorang hamba datang pada hari kiamat dgn membawa amal ibadah 70 nabi mk Allah tdk akan menerimanya kecuali dia datang degan berwilayah kepadaku dan keluargaku.”
“mengapa ini kaum jk disebutksn keluarga ibrahim dan imran mereke senang mendengarnya tetepi jika disebutkan keluarga Muhammad hati mereka gelisah dan tidak mau mendengarnya, Apabila seorang hamba datang pada hari kiamat dgn membawa amal ibadah 70 nabi mk Allah tdk akan menerimanya kecuali dia datang degan berwilayah kepadaku dan keluargaku.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar